Rabu, 29 April 2009

GERAKAN SUBUH MASSAL

“Pernah, salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan umat Islam kecuali pada satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat Subuh menyamai jumlah jamaah shalat Jum’at.”



Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari pernyataan diatas? Ternyata, orang Yahudi lebih jeli terhadap kondisi kita, daripada diri kita sendiri. Betapa selama ini kebanyakan kaum muslimin terlena dalam malam yang panjang, sehingga hanya menyisahkan segelintir orang yang membentuk sederet-dua deret shaf pada shalat subuh. Mereka tak menyadari, ada nilai religi dan filosofi yang kuat dalam pelaksanan shalat Subuh. Allih alih, justru Yahudi yang menyadarinya.



Memang, kalau kita urai benang permasalahanya,akan lebih rumit.pemahaman dan kesadaran kaum muslimin masih lemah.dengan berbagai alasan akhirnya lebih memilih shalat dirumah. Sebuah fenomena yang bila terjadi pada jaman Rasullullah akan diancam dengan pembakaran rumah. Bahkan, bagi sebagian muslimkewajiban shalat dianaktirikan oleh berbagai kepentingan duniawi, dan tentunya bisikan setan. Na’udzubillah



Berdasarkan berbagai kajian shalat subuh memiliki kekuatan yang luar biasa. Pahala yang dijanjikan Allah dalam shalat subuh dan aktivitas lain yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat subuh begitu besar.wajar shalat subuh dikerjakan di waktu yang teramat istimewa yaitu sepertiga malam terakhir dan waktu fajar.yang tak kalah pentingnya turunya Isa Bin Maryam dan kedatangan Imam Al Mahdi,menurut sebuah riwayat, berlangsung saat Subuh.



Dampak social yang timbul juga tak bisa dipandang sebelah mata. Pelaksanaan yang tepat sesuai waktu akan mendrong peningkatan aktivitassehari penuh seorang muslim.Semisal kita menganalogikan dengan kehidupan masyarakat di Eropa dan Amerika yang rajin bangun Pagi hanya sekadar untuk mengajak anjingnya jalan-jalan. Memang pelaksanaan shalat subuh bukan satu-satunya solusi utama bejibun permasalahan umat.namun, ia akan menjadi sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan umat ini, di dunia maupun di akhirat..




Shalat Subuh, Sebuah Ujian



Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang orang munafik adalah shalat Isya’ dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan Merangkak.



Memang mudah mengatakan islam, namun alangkah sulitnya menancapkan “iman” dalam hati manusia.kebanyakan ungkapan lidah tidak sesuai dengan keyakinan hati. Begitu juga, beribu ungkapan lisan tidak sesuai dengan amal perbuatan. Mukmin yang benar akan sesuai apa yang dikatakan dan dilakukan. Sebaliknya dengan orang-orang munafik. Allah berfirman perihal orang-orang munafik:
لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلا خَبَالا وَلأوْضَعُوا خِلالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ


" Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antaramu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim". At Taubah ayat 47.



Jadi rahmat Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang mukmin mengharuskan adanya ujian. Dan ujian ini dimaksudkan untuk membedakan antara yang mukmin dengan yang munafik. Ujian ini merupakan standar semua manusia tanpa kecuali, semenjak diciptakan Adam hingga hari kiamat kelak. Allah berfirman:
الم
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ


Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.


Karakteristik Ujian:
Pertama, ujian haruslah sulit. Kalau ujian itu mudah, maka semuanya akan lulus.akhirnya ujian tidak bisa membedakan antara yang mukmin dan yang munafik.



Kedua, ujian tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena jika mustahil maka baik mukmin maupun munafik keduanya akan gagal.



Ketiga, ujian itu harus seimbang. Artinya, sulit bagi munafik untuk lulus dalam ujian. Tapi bukan mustahil dilakukan oleh orang2 mukmin.



Jihad, Infak, menahan Amarah, Ridha dengan hukum Allah juga ujian, berbuat baik kepada orang tua juga ujian. Demikian seterusnya. Ujian memiliki variasi tingkat kesulitan. Seorang mukmin harus lulus dalam ujian untuk membuktikan kebenaran imanya.



Inilah ujian yang sesungguhnya . ujian yang sulit, namun tidak mustahil. Nilai tertinggi bagi ujian ini bagi seorang laki-laki adalah shalat subuh secara rutin dan berjamaah di masjid. Sedangkan pada perempuan shalat subuh tepat pada waktunya dirumah. Seseorang dianggap gagal dalam ujian jika mereka shalat tidak tepat waktu sesuai yang ditetapkan Allah.



Beragam sikap manusia dalam menunaikan shalat wajib. Ada yang mengerjakan sebagian besar shalatnya di masjid, namun meninggalkan sebagian yang lain. ORANG YANG MENINGGALKAN ATAU MELAKSANAKAN SHALAT SUBUH SETELAH TERBIT MATAHARI DENGAN SENGAJA BERARTI DIA TELAH MENINGGALKAN KEWAJIBAN YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH DENGAN SENGAJA.INI SANGAT BERBAHAYA!!. Ada pula yang melaksanakan shalat sebelum habis waktunya,namun dikerjakan dirumah. Dan ada juga yang melakukan shalat setelah lewat batas waktunya. Yang terbaik diantara mereka adalah yang mengerjakan shalat wajib secara berjamaah di masjid pada awal waktu.
Rasullulah pemimpin agung dengan segenap kasih sayang, sampai-sampai hendak membakar rumah-rumah mereka yang meninggalkan shalat subuh berjamaah di masjid. Namun demikian ini merupakan bentuk kasih sayang Rasul terhadap umatnya, beliau ingin menyelamatkan umatnya dari api neraka, dengan menakuti mereka dengan api dunia. Dimana api neraka sendiri panasnya 70x lebih panas daripada api dunia.



Allah maha tahu akan kondisi makhluknya.namun hal ini semestinya menjadi koreksi untuk kita sendiri.


Suatu ketika Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada rasullullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah? Lalu rasullullahg menjawab “Amal yang paling dicintai Allah adalah SHALAT TEPAT PADA WAKTUNYA,” kemudian apa lagi? Beliau menjawab “berbuat baik kepada orang tua, lalu jihad fisabilillah.
Mari kita renungi bersama bagaimana Rasullullah mendahulukan shalat pada waktunya daripada berbuatbaik kepada orangtua yang begitu besar pahalanya.

Shalat Subuh, MUSTAHILKAH?



Adalah mustahil bila ada orang yang mengatakan”Mustahil bagi saya untuk bangun shalat subuh “. Sesungguhnya permasalahanya kembali pada kemauan anda mau atau tidak? Allah tidk membebani hamba sesuai kadar kemampuanya.



Fenomena dimasyarakat
Keadaan di masyarakat banyak yang menuntut kita untuk bangun pagi. Namun hal2 tsb hanya berkisar pada urusan duniawi. Sebagai contoh: ketika kita dituntut untuk naik pesawat pagi hari pasti kita akan bangun pagi agar tidak tertinggal penerbangan. Lalu karena tuntutan pekerjaan kita harus pula bangun pagi. Bagi seorang siswa seperti saya, juga dituntut bangun pagi ketika ada jam tambahan ke’0’.atau ktika kita terbangun karena ada pertandingan bola pada dini hari . Lalu bagaiman dengan urusan kita terhadap tuhan?



Saya mencoba menganalogikan seperti ini:
Si andi adalah seorang konglomerat, suatu ketika dia ingin menghabiskan uangnya dengan dibagikan kepada kita. Mulai besok dan hari2 berikutnya dia membagi-bagikan uang kepada kita pada waktu subuh pada tempat yang telah ditentukan. Seandainya kita percaya dan datang ketempat tersebut lalu andi benar benar memberikan uang 1 juta tadi kepada kita. . maka hari2 berikutnya kita akan bangun pagi untuk datang ke t4 tsb. Dan tidak ada alas an kita terlambat bangun dan lain2 demi uang 1jta tersebut. Bayangkan bila dalam 1 hari kita dapat uang 1jt maka setelah satu tahun kita akan mendapat uang 365jt. Jumlah yang sangat besar tentunya. Namun setelah kita mendapat uang yang banyak tersebut kita mati, maka apa yang kita bawa di alam kubur nanti,, uang 365jta tersebutkah?



“Apakah anda senag masuk liang lahat dengan membawa 365 juta, dan anda tidak melaksanakan shalat subuh walu sekalipun? Ataukah lebih utama bila anda masuk liang lahat dengan membawa 365 shalat subuh, dan anda tidak membawa uang walau hanya seribu rupiah?”



Jawablah dengan sejujur-jujurnya! Manakah yang lebih kekal dan lebih bermanfaat?



Coba anda bayangkan betapa manusia begitu bersemangat bangun untuk mengumpulkan harta tetapi mereka tidak bangun untuk mengumpulkan kebaikan! Apakah ia ragu akan datangnya kematian? Atau ragu akan hari pembalasan kelak? Atau malah ia ragu akan adanya Allah?